Kamis, 21 Mei 2009

warkop dottoro

Jalan-jalan atau istilah keren Makassarnya-jappa-jappa di berbagai sudut kota Makassar-mata kita akan dihiasi dengan tulisan warkop-warung kopi. Yah…sejak tahun 2005 lalu demam warkop melanda Makassar. Dan hingga sekarang tercatat jumlah warkop di kota daeng ini mencapai tiga ratus lebih. Mulai warkop ece-ece hingga warkop kelas tarik atau kopi tarik.Warkop pinggiran umumnya didominasi pengunjung berasal dari tukang becak, sopir angkot, sopir taksi hingga pedagang pasar. Maklumnya, selain kopinya terbilang murah juga campurannya biasa saja-yah…tak ada bedanya dengan cita rasa kopi bikinan keluarga.

Beda warkop yang tuasnya menggunakan alat khusus serta semacam jejaring lalu ditarik tinggi-tinggi kemudian mengepulkan asap. Nah, warkop semacam inilah yang tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Dari sekian banyak warkop di Makassar-yang terkenal yakni Warkop Dottoro (dokter red.),Warkop Dg. Anaz, Warkop Dg. Sija,Warkop Phoenam,Warkop Kopi zone, Warkop Lagaligo. Pengelola warkop ini masing-masing telah melebarkan sayapnya di berbagai sudut kota hingga ke daerah-daerah.

Keunikan dari warkop-warkop ini karena menyajikan cita rasa yang berbeda, meskipun istilah warkopnya sama. Misalnya, ketika pengunjung memesan minuman maka pertanyaan pertama dari pemilik warkop adalah “kopi atau teh susu?kental, tipis atau sedang”. Selera manusia berbeda-beda dalam mencicipi kopi atau teh susu. Sehingga lahirlah istilah kental, tipis atau sedang. Jika kental, maka ramuan yang dicampur dalam seduhan kopi semuanya kental, seperti kopi, susu, pemanis dan seterusnya. Tapi pemilik warkop biasanya paham, jika wajah baru maka dia tidak berani menyuguhkan kopi yang kental, paling tipis atau sedang. Kopi atau teh susu kental merupakan level tertinggi menu kopi karena akan terlihat busa di cangkir atau gelas. Memesan kental, tipis atau sedang pun kadang berbeda dengan lidah pengujung lain. Di sinilah peran dottoro’ (doctor) warkop untuk turun tangan. Sekali meneguk, pemilik warkop akan bertanya sudah oke atau belum?jika masih kurang maka si pemilik warkoplah yang akan meraciknya. Biasanya, sekali meracik maka sudah kinclong. Tinggal mentuas saja…

Berkunjung yang kedua kalinya di sebuah warkop di Makassar maka pemilik warkop sudah mengetahui rasa lidah kita. Sehinga tidak perlu lagi ada pertanyaan tipis,sedang atau kental. Cukup besar atau sloki (gelas kecil). Maksudnya, kopi atau teh susu yang menggunakan gelas besar atau kecil.

Sajian yang menemani minuman warkop umumnya makanan tradisional Bugis-Makassar. Hanya satu warkop yang menyajikan roti bakar yakni di Warkop Phoenam. Klasifikasi pengunjung warkop dari jam ke jam antara lain. Jam 06.00 – 09.00 umumnya pengunjungnya adalah PNS dan pegawai Swasta. Pesanannya pun sudah jelas yakni telur setengah matang campur merica dan garam. Minumnya-kadang teh susu kadang pula kopi susu. Sementara pada jam 10.00 hingga 15.00 wita umumnya adalah kalangan professional,pengacara,LSM, mahasiswa,pengangguran,rentenir,calo’ hinga polisi. Pada jam segini-dimulailah serunya diskusi warkop. Mulai soal isu internasional hingga perselisihan antar desa dan RT. Jikalau bisnis maka awal pembicaraan adalah bisnis lima milyar. Tiga jam berikutnya turun menjadi dua milyar hingga pada sore hari-mata saling menatap, saling mengumbar pertanyaan siapa yang akan membayar kopi di meja ini. Pada sore hari, para penikmat warkop sudah majemuk. Tak ada lagi sekat antar jabatan dan profesi, semuanya bersatu dalam kepulan asap rokok dan kepulan asap dapur warkop. Sesekali terdengar bahak yang panjang. Tak ada sedih selama berada di arena warkop karena semua kendala akan lepas kendali. .

Jikalau berkujung ke kota daeng ini setidaknya mengikuti rute di bawah ini:

06.00 – 07.00 : Cobalah melintas di pantai losari atau pantai bahari. Nikmat
udara sejuk di seputaran losari,nelayan yang baru pulang
mencari ikan..

07.00 -.09.00 :Kunjungilah warkop-warkop. Nikmati kepulan asap warkop dan
suasana lepas kendali

09.00 – 12.00 : Acara keluarga, teman atau sedikit urusan bisnis.

12.00.- 14.00 : Menu makan siang ala Makassar. Ikan bakar atau
Coto,Pallubasa,Pallukaloa.

15.00 – 17.00 :Kembali lagi ke warkop. Karena komunitas warkop telah
berkumpul. Mungkin jg bisa melanjutkan urusan bisnis

17.00 – 18.00 :Kunjungi Pantai Losari-karena akan matahari akan terbenam
dengan sunsetnya yang terindah di dunia.
18.00- selesai :urus diri masing-masing


2 komentar:

  1. 19.00 ap coba pulang ke rumah masing ya??????
    hahhahhhahahaa.....

    BalasHapus
  2. org makassar kalau ada tamu yg berkunjung ke rumahnya yg pertama ditawarkan adalah... kopi atau teh? jd jangankan 300 warkop yg sdh ada skrg, seribupun tetap akan ramai dikunjungi penduduk kota.

    BalasHapus