Kamis, 21 Mei 2009

kopi luwak

Kopi Luwak adalah jenis kopi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak. Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Bahkan di Amerika Serikat, terdapat kafe atau kedai yang menjual kopi luwak (Civet Coffee) dengan harga yang cukup mahal. Kopi yang dikais dari kotoran luwak ini bisa mencapai harga AS$100 per 450 gram. Hanya saja kebenaran kopi yang dijual adalah benar-benar kopi luwak masih dipertentangkan.

Kemasyhuran kopi ini diyakini karena mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang.


Binatang luwak senang sekali mencari buah buahan yang cukup baik termasuk buah kopi sebagai makanannya. Biji kopi dari buah kopi yang terbaik yang sangat digemari luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya, yang sebelumnya difermentasikan dalam perut luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan difermentasikan secara alami. Dan menurut keyakinan, rasa kopi luwak ini memang benar benar berbeda dan spesial dikalangan para penggemar dan penikmat kopi.

Namun binatang Luwak saat ini sekarang sukar untuk ditemukan. Dagingnya yang dipercaya dapat mengobati penyakit Asma membuat hewan ini terus diburu. Disayangkan kenikmatan kopi yang berasal dari memungut biji-biji kopi dari kotoran Luwak hanya tinggal mitos.

"Kopi Luwak" sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi. Umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan atau kafe atau kedai seperti di Mall Atrium di daerah Senen , atau Mall Ciputra, Grogol, Jakarta yang terdapat Cafe "Kopi Luwak". Namun belum tentu racikan kopi yang dijual disana benar-benar berasal dari Luwak atau tepatnya "kotoran" Luwak.

Read More......

kopi arabica

Kopi dari spesies Coffea arabica memiliki rasa yang kaya daripada Coffea robusta. C. arabica memiliki banyak varietas. Tiap varietas memiliki ciri yang unik. Beberapa varietas yang terkenal meliputi:

  • Kopi Kolombia (Colombian coffee) - pertama kali diperkenalkan di Kolombia pada awal tahun 1800. Saat ini kultivar Maragogype, Caturra, Typica dan Bourbon ditanam di negeri ini. Jika langsung digoreng, kopi Kolombia memiliki rasa dan aroma yang kuat. Kolombia adalah penghasil kopi kedua terbesar di dunia setelah Brasilia. Sekitar 12% kopi di dunia dihasilkan di negara ini
  • Colombian Milds — Varietas ini termasuk kopi dari Kolombia, Kenya dan Tanzania. Semuanya adalah jenis kopi arabica yang telah dicuci.
    Biji kopi yang belum digoreng dari varietas C. arabica
  • Costa Rican Tarrazu — dari (en)"San Marcos de Tarrazu valley" di pegunungan di luar San José, Costa Rica.
  • Guatemala Huehuetenango — Ditanam di ketinggian 5000 kaki di bagian utara Guatemala.
  • Ethiopian Harrar — dari Harar, Ethiopia
  • Ethiopian Yirgacheffe — dari daerah di kota Yirga Cheffe di provinsi Sidamo (Oromia) di Ethiopia.
  • Hawaiian Kona coffee — ditanam di kaki pegunungan Hualalai di distrik Kona di Hawaii. Kopi diperkenalkan pertama kali di kepulauan ini oleh Chief Boki. Ia adalah gubernur Oahu pada tahun 1825.
  • Jamaican Blue Mountain Coffee — dari Blue Mountains di Jamaika. Kopi ini memiliki harga yang mahal karena kepopulerannnya.
  • Kopi Jawa (Java coffee) — dari pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi.
  • Kenyan — terkenal karena tingkat keasamannya dan rasanya.
  • Mexico - memproduksi biji kopi yang keras.
  • Mocha — Kopi dari Yemen dahulunya diperdagangkan di pelabuhan Mocha di Yemen.Yemeni coffee traded through the once major port of Mocha. Jangan disalahartikan dengan cara penyajian kopi dengan coklat.
  • Santos - dari Brasilia. Memiliki tingkat keasaman yang rendah. (en) [1]
  • Sumatra Mandheling dan Sumatra Lintong — Mandheling dinamakan menurut suku Batak Mandailing di Sumatra utara di Indonesia. Lintong dinamakan menurut nama tempat Lintong di Sumatra utara. Sedangkan Kopi Gayo berasal dari Dataran Tinggi Gayo — Gayo adalah nama Suku Asli di Aceh — yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Kopi Gayo disebut-sebut sebagai Organic Coffee terbaik di dunia.
  • Sulawesi Toraja Kalosi — Ditanam di daerah pegunungan tinggi di Sulawesi. Kalosi adalah nama kota kecil di Sulawesi, yang merupakan tempat pengumpulan kopi dari daerah sekitarnya. Toraja adalah daerah pegunungan di Sulawesi tempat tumbuhnya kopi ini. Kopi dari Sulawesi ini memiliki aroma yang kaya, tingkat keasaman yang seimbang (agak sedikit lebih kuat dari kopi Sumatra) dan memiliki ciri yang multidimensional. Warnanya coklat tua. Kopi ini cocok untuk digoreng hingga warnanya gelap. Karena proses produksinya, kopi ini dapat mengering secara tidak teratur. Walau demikian biji yang bentuknya tidak teratur ini dapat memperkaya rasanya.
  • Tanzania Peaberry — di tanam di Gunung Kilimanjaro di Tanzania. "Peaberry" artinya biji kopi ini hanya satu dalam setiap buah. Tidak seperti layaknya dua dalam satu buah. Ini biasanya tumbuh secara alami pada 10% dari hasil panen kopi.
  • Uganda - Meskipun sebagian besar penghasil kopi robusta. Ada juga kopi arabica berkualitas yang dikenal sebagai Bugishu. (en) [2]

Biji kopi biasanya dicampur untuk keseimbangan rasa dan kompleksitas aromanya. Salah satu campuran tradisional yang tertua adalah Mocha-Java, terdiri dari biji kopi yang sama namanya. Rasa coklat yang khas sangatlah cocok dengan Cafe mocha, yang merupakan minuman kopi yang dicampur dengan coklat. Saat ini campuran Mocha-Java biasa dicampur dengan varietas lainnya untuk menciptakan ciri khas yang unik. Banyak perusahaan kopi yang memiliki campurannya tersendiri.

Beberapa biji kopi sangatlah terkenal dan oleh sebab itu memiliki harga yang lebih mahal dari biji kopi lainnya. Jamaican Blue Mountain dan Hawaiian Kona mungkin adalah contoh yang baik. Biji kopi ini sering dicampur dengan biji kopi lainnya yang tidak seberapa mahal dan dengan itu nama campuran ini disebut blend (seperti "Blue Mountain blend" atau "Kona blend"), walau hanya sedikit biji kopi dari jenis itu yang digunakan.

Read More......

warkop dottoro

Jalan-jalan atau istilah keren Makassarnya-jappa-jappa di berbagai sudut kota Makassar-mata kita akan dihiasi dengan tulisan warkop-warung kopi. Yah…sejak tahun 2005 lalu demam warkop melanda Makassar. Dan hingga sekarang tercatat jumlah warkop di kota daeng ini mencapai tiga ratus lebih. Mulai warkop ece-ece hingga warkop kelas tarik atau kopi tarik.Warkop pinggiran umumnya didominasi pengunjung berasal dari tukang becak, sopir angkot, sopir taksi hingga pedagang pasar. Maklumnya, selain kopinya terbilang murah juga campurannya biasa saja-yah…tak ada bedanya dengan cita rasa kopi bikinan keluarga.

Beda warkop yang tuasnya menggunakan alat khusus serta semacam jejaring lalu ditarik tinggi-tinggi kemudian mengepulkan asap. Nah, warkop semacam inilah yang tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Dari sekian banyak warkop di Makassar-yang terkenal yakni Warkop Dottoro (dokter red.),Warkop Dg. Anaz, Warkop Dg. Sija,Warkop Phoenam,Warkop Kopi zone, Warkop Lagaligo. Pengelola warkop ini masing-masing telah melebarkan sayapnya di berbagai sudut kota hingga ke daerah-daerah.

Keunikan dari warkop-warkop ini karena menyajikan cita rasa yang berbeda, meskipun istilah warkopnya sama. Misalnya, ketika pengunjung memesan minuman maka pertanyaan pertama dari pemilik warkop adalah “kopi atau teh susu?kental, tipis atau sedang”. Selera manusia berbeda-beda dalam mencicipi kopi atau teh susu. Sehingga lahirlah istilah kental, tipis atau sedang. Jika kental, maka ramuan yang dicampur dalam seduhan kopi semuanya kental, seperti kopi, susu, pemanis dan seterusnya. Tapi pemilik warkop biasanya paham, jika wajah baru maka dia tidak berani menyuguhkan kopi yang kental, paling tipis atau sedang. Kopi atau teh susu kental merupakan level tertinggi menu kopi karena akan terlihat busa di cangkir atau gelas. Memesan kental, tipis atau sedang pun kadang berbeda dengan lidah pengujung lain. Di sinilah peran dottoro’ (doctor) warkop untuk turun tangan. Sekali meneguk, pemilik warkop akan bertanya sudah oke atau belum?jika masih kurang maka si pemilik warkoplah yang akan meraciknya. Biasanya, sekali meracik maka sudah kinclong. Tinggal mentuas saja…

Berkunjung yang kedua kalinya di sebuah warkop di Makassar maka pemilik warkop sudah mengetahui rasa lidah kita. Sehinga tidak perlu lagi ada pertanyaan tipis,sedang atau kental. Cukup besar atau sloki (gelas kecil). Maksudnya, kopi atau teh susu yang menggunakan gelas besar atau kecil.

Sajian yang menemani minuman warkop umumnya makanan tradisional Bugis-Makassar. Hanya satu warkop yang menyajikan roti bakar yakni di Warkop Phoenam. Klasifikasi pengunjung warkop dari jam ke jam antara lain. Jam 06.00 – 09.00 umumnya pengunjungnya adalah PNS dan pegawai Swasta. Pesanannya pun sudah jelas yakni telur setengah matang campur merica dan garam. Minumnya-kadang teh susu kadang pula kopi susu. Sementara pada jam 10.00 hingga 15.00 wita umumnya adalah kalangan professional,pengacara,LSM, mahasiswa,pengangguran,rentenir,calo’ hinga polisi. Pada jam segini-dimulailah serunya diskusi warkop. Mulai soal isu internasional hingga perselisihan antar desa dan RT. Jikalau bisnis maka awal pembicaraan adalah bisnis lima milyar. Tiga jam berikutnya turun menjadi dua milyar hingga pada sore hari-mata saling menatap, saling mengumbar pertanyaan siapa yang akan membayar kopi di meja ini. Pada sore hari, para penikmat warkop sudah majemuk. Tak ada lagi sekat antar jabatan dan profesi, semuanya bersatu dalam kepulan asap rokok dan kepulan asap dapur warkop. Sesekali terdengar bahak yang panjang. Tak ada sedih selama berada di arena warkop karena semua kendala akan lepas kendali. .

Jikalau berkujung ke kota daeng ini setidaknya mengikuti rute di bawah ini:

06.00 – 07.00 : Cobalah melintas di pantai losari atau pantai bahari. Nikmat
udara sejuk di seputaran losari,nelayan yang baru pulang
mencari ikan..

07.00 -.09.00 :Kunjungilah warkop-warkop. Nikmati kepulan asap warkop dan
suasana lepas kendali

09.00 – 12.00 : Acara keluarga, teman atau sedikit urusan bisnis.

12.00.- 14.00 : Menu makan siang ala Makassar. Ikan bakar atau
Coto,Pallubasa,Pallukaloa.

15.00 – 17.00 :Kembali lagi ke warkop. Karena komunitas warkop telah
berkumpul. Mungkin jg bisa melanjutkan urusan bisnis

17.00 – 18.00 :Kunjungi Pantai Losari-karena akan matahari akan terbenam
dengan sunsetnya yang terindah di dunia.
18.00- selesai :urus diri masing-masing


Read More......

kopi mahal dan aneh ternyata berasal dari indonesia

Satu lagi yang patut dibanggakan dari Indonesia….. meski agak aneh!

Kopi ! minuman ekstase berkafein tinggi ini menempati peringkat 2 dunia, satu tingkat di bawah air putih dalam hal konsumsi. Tak kurang dari 2 juta orang peminum setiap harinya, membuat kopi menjadi komoditas utama terbesar ketiga dibawah, minyak bumi dan gas.

Karena kepopulerannya, tak mengherankan jika ada puluhan, bahkan ratusan jenis varietas baru yang ditemukan secara sengaja ataupun tidak bermunculan. Mulai dari yang dikenal dengan kopi Arabica, Yamen Mocha, Java, Oxaca, dll. Semua jenis varietas unggulan ini, berlomba – lomba memasok kopi, memenuhi tingginya tingkat permintaan dari berbagai negara di dunia.

Indonesia sendiri menurut data statistik FAO menempati urutan ke 3 , sebagai pemasok kopi dunia. Kebetulan, ada 3 jenis varietas unggulan negeri ini yang sangat terkenal dan diminati oleh para kafeinisme dunia, julukan yang diberikan kepada orang – orang penggemar minuman kopi.

Ke 3 jenis kopi tersebut dikenal dengan kopi Sumatra ( Mandheling Lintong ), Sulawesi, dan Luwak.

Kopi Sumatra merupakan varietas unggulan dari Indonesia. Di tanam di dataran tinggi, membuatnya memiliki aroma yang tajam, kuat, dan sedikit asam. Kopi Sumatra jenis inilah yang merupakan bahan pokok dalam pembuatan Espresso atau pun Doppio ( double espresso ) yang memilki aroma black yang kuat, penghilang rasa kantuk.

Sedangkan bagi para penggemar Star Bucks. Kedai kopi kenamaan dunia, yang memiliki tak kurang 100 outlet yang tersebar di tiap negara, pasti tidaklah asing dengan rasa kopi Sulawesi. ..Yup !! Kopi Sulawesi, yang lebih dikenal di luar negeri dengan sebutan Kopi Kampung ini digunakan oleh Star Buck sebagai bahan baku meracik ragam minuman mereka. Mulai dari Latte macchiato, Viennese roast, Hazelnut chereme, dll.

Saking tingginya permintaan dari jepang, Star Buck bahkan rela merogoh kocek mereka demi mematenkan kopi Sulawesi ini.

Sedangkan yang terakhir adalah Kopi Luwak.

luwak : he he..... ternyata hasil olahtubuhku sangat digemari manusia

luwak : he he..... ternyata hasil olahtubuhku sangat digemari manusia

Sebagian dari kita mungkin masih merasa asing dengan nama kopi ini, sebagian mungkin hanya mengetahuinya sebagai label kopi yang dijual di supermarket. Sebenarnya, seperti apakah kopi ini ? Mungkin, Kopi Luwak merupakan jenis kopi paling aneh di Indonesia, atau bahkan di dunia.
Mengapa ?

Karena proses pemetikan biji kopi Luwak sangat berbeda jauh dengan kopi – kopi lain.

Kopi pada umumnya dipanen terlebih kemudian bijinya dipetik bila sudah matang. Sedangkan, proses pemetikan kopi Luwak, boleh dibilang agak sedikit menjijikan. Dimana bila biji kopi telah matang, para petani melepas Luwak ( sejenis musang atau civet ) untuk memakan biji – biji yang berjatuhan. Setelah itu mereka menunggu para Luwak tersebut membuang kotoran. Nah ! biji kopi yang keluar bersamaan dengan kotoran Luwak itulah yang diambil untuk diproses lebih lanjut. Hm……..

Banyak kalangan yang menyangsikan cara fermentasi sepeti ini. Namun, para peneliti riset di Kanada membuktikan, bahwa kandungan protein yang ada di perut Luwak, membuat biji kopi berfermentasi dan matang lebih sempurna. Sehingga, rasa yang dihasilkan jauh lebih enak dan padat dibandingkan kopi – kopi yang lain.
Pernah ada seorang peneliti dari Inggris datang jauh – jauh menelusuri pelosok jawa hanya untuk membuktikan kebenaran mitos kopi Luwak. Namun, hingga satu bulan lamanya ia berkeliling Jawa, tak seorang pun yang dapat menunjukkan keberadaan kopi Luwak tersebut. Sehingga ia mengatakan bahwa mitos kopi Luwak tersebut hanyalah kebohongan belaka “ it’s a big Scam “.

Namun, seperti kata pepatah : anjing menggonggong khafilah berlalu, Kopi Luwak sudah masuk ke dalam daftar kopi paling dinikmati dan paling dicari. Harganya di pasaran dunia melambung tinggi. lebih dari 635 U.S dollar harus dikeluarkan untuk mendapatkan 1 kg kopi Luwak. Di Amerika sendiri, untuk mencicipi kopi Luwak, kita harus merogoh kocek sebesar 50 U.S dollar, bila di kurs ke rupiah, harganya berkisar kurang lebih 400 – 500 ribu rupiah.

HANYA UNTUK SATU CANGKIR ! itu setara dengan harga 2 ribs Toni Romas, yang sepiringnya bernilai 200 ribu. Angka yang fantastis hanya untuk meneguk secangkir kopi, apalagi jika memikirkan asal usul kopi tersebut! Kopi fenomenal ini bahkan sempat menjadi topic hangat di Amerika, dan masuk dalam acara Oprah Winfrey Show. Acara Reality show Amerika yang dipandu Oprah ini ditonton tak kurang dari 4 juta orang setiap harinya.

Rasanya, bila berbicara tentang kopi Luwak, orang sudah tak lagi bicara soal mitos. Mitos ataupun bukan, Kopi Luwak asal Indonesia ini sudah terlanjur go- internasional, dan menyandang gelar sebagai kopi termahal dan teraneh di dunia. tuh kan…..

Read More......

Selasa, 14 April 2009

warkop

Di pusat kota makassar banyak terdapat warkop yang sudah dilengkapi dengan fasilitas hotspot. dimana kita dapat mengakses internet dengan cepat dan yang paling pentingnya lagi GRATISSSSSSSSSSS...........

Read More......